Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 28 Juli 2014

Jual Beli Online bagi Muslim Indonesia






Sensus penduduk yang dilakukan BPS pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia yang menganut agama Islam mencapai 97% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Hal ini tentunya menjadi hal yang harus diperhitungkan ketika membicarakan tentang jual beli, karena berbicara tentang jual beli berarti berbicara tentang pelaku jual beli baik itu penjual ataupun pembeli.

Yah, jumlah mayoritas penduduk muslim di Indonesia mengharuskan segala yang berkenaan dengan jual beli di Indonesia harus disesuaikan dengan “aturan-aturan” yang menjadi pegangan hidup mereka. Dengan kata lain, jika pelaku pasar tidak mengindahkan hal tersebut tentu target dalam bisnis mereka tidak akan bisa dicapai dengan mudah, atau jika pun tercapai maka tidak akan seperti ketika mengindahkan hal tersebut.

Pun begitu pada tren jual beli yang mulai menjadi primadona sejak masyarakat kita sudah tidak awam dengan internet. Tren internet yang menjadi daya tarik yang luar biasa di masyarakat melahirkan tren Jual beli tanpa ada tatap muka yang kemudian populer dengan istilah Jual Beli Online.

Bukan tanpa alasan kenapa tren jual beli Online begitu cepat memasyarakat. Sifat orang indonesia yang betah berlama-lama di depan komputer dan atau gadget yang terhubung dengan internet ditambah dengan label “suka belanja” menjadi  alasan utama tren ini maju pesat dan mungkin akan mengalahkan jual beli manual (langsung).

Apalagi, kenyataan menunjukkan bahwa jual beli online lebih memudahkan calon pembeli untuk berlama-lama memilih barang yang hendak dibeli dibanding ketika memilih di toko langsung yang biasanya sering terganggu dengan sikap aktif para pelayannya disamping juga mengurangi biaya lain-lain ketika berbelanja ke mall semisal yang membutuhkan mampir ke penjual makanan dan minuman.

Melihat pasar yang bergairah, langsung saja raksasa-raksasa E-Commerce (penjual online) dunia berbondong-bondong masuk ke pasar indonesia. Sebut saja Amazone, Lazada, Zalora dan sejumlah situs penjual online mulai menguasai pasar Online di Indonesia berharap bisa mendulang untung dari tren ini.

Prinsip Islam dalam E-Commerce

Sebenarnya prinsip islam sangat luwes dalam berjual beli, meski untuk menjaga kepentingan kedua belah pihak islam menerapkan syarat-syarat yang bisa mencegah adanya kerugian dari kedua pihak tersebut. Tidak adanya unsur penipuan dan kerelaan dari kedua belah pihak menjadi garis besar prinsip jual beli dalam islam yang diharapkan bisa menjadi garis-garis yang jelas sehingga kedua belah pihak tidak dirugikan.

Jual beli online sendiri kalau melihat aturan-aturan tertulis dalam fiqh Islam lebih menunjuk kepada istilah As- Salam yang berarti memesan barang. Sehingga yang terpenting dalam hal ini adalah kejelasan barang yang dijual-belikan, entah itu bahan, kualitas, dan spesifikasi lain yang bisa menjelaskan kepada calon pembeli untuk memastikan barang yang akan dia beli sesuai dengan yang diinginkannya disamping kejelasan kapan barang akan sampai kepada pembeli.

Nabi Muhammad SAW sendiri ketika datang ke Madinah dan mendapati masyarakatnya melakukan As –Salam kemudian beliau bersabda “Barang siapa melakukan akad salam terhadap sesuatu, hendaklah dilakukan dengan takaran yang jelas, timbangan yang jelas, dan sampai batas waktu yang jelas.

Nah mungkin hal itulah yang dimanfaatkan betul dan dijadikan acuan oleh Lazada sebagai Situs E-Commerce pelaku jual beli online dalam melebarkan sayap di Indonesia. Barang yang dijual betul-betul dijelaskan dengan detail dan dengan gambar yang betul-betul sesuai dengan keadaan semestinya di tambah layanan cash on delivery (bayar di tempat) menjadikan situs ini menjadi situs terpercaya sehingga masyarakat yang asalnya masih takut dengan jual beli Online menjadi terbiasa dan malah lebih enjoy dengan hal ini.

Yah, dengan adanya layanan COD, masyarakat yang semula alergi dan takut melakukan transaksi online karena pernah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum yang mencoba mengambil untung, akhirnya malah menjadi kecanduan dan selalu melakukan transaksi online dalam hidupnya.

Ekonomi Indonesia dan Jual beli Online

Iklan Telkomsel dengan desa internet yang pada prinsipnya menghendaki masyarakat menggunakan internet untuk kemajuan ekonomi indonesia sebenarnya sudah dari dulu didengung-dengungkan oleh banyak kementerian kita baik itu Kementerian perdagangan, Kementerian Pariwisata juga kementerian Komunikasi dan Informatika, meski memang sampai sekarang entah karena apa belum terwujud dengan maksimal di masyarakat.

Sebenarnya, jika pemerintah kita betul-betul menghendaki kemajuan perdagangan online lokal, dunia dan khususnya indonesia sebenarnya bisa menjadi pasar yang besar yang nanti bisa menjadi pijakan untuk memajukan ekonomi masyarakat.

Nah, jika hanya menganjurkan dan tidak menjembatani dengan langkah-langkah kongkrit bukan tidak mungkin pemodal-pemodal besar (luar negeri) jugalah yang menjadi pihak yang memonopoli dan meraup keuntungan dari semua ini dan tentunya hanya sedikit menguntungkan masyarkat kita.

Langkah kongkrit yang bisa diambil pemerintah menurut saya sendiri bisa dengan menggandeng dua komunitas besar Islam yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk menciptakan jaringan Perdagangan Online dengan banyaknya pengusaha dan tentunya juga calon pembeli dari dua komunitas dengan kuantitas yang begitu banyak.

Kenapa mereka? Selain kuantitas mereka yang notabenenya adalah golongan  mayoritas penduduk indonesia, mereka sudah mempunyai cabang dan atau perwakilan yang hampir ada di semua pelosok Indonesia dan juga di beberapa negara lainnya dengan adanya cabang istimewa di luar negeri.

Di cabang dan perwakilan itulah nantinya dengan kordinasi dari pengurus pusat semua anggota kedua komunitas tersebut bisa mengajukan barang-barang yang bisa diproduksi dan ditawarkan baik itu berbentuk barang elektronik dengan harga terjangkau, barang kerajinan tangan dengan banyak ragam juga makanan dan minuman khas suatu daerah untuk kemudian disetujui dan di-onlinekan oleh pengurus sehingga bisa menjadi wadah yang efektif untuk memajukan semua personal-personal yang selama ini terkendala dengan kemampuan berinteraksi online dan minimnya dana untuk mengonlinekan barang-barangnya.

Nah, jika hal itu bisa dimaksimalkan, bukan tidak mungkin hal ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat kita sekaligus membendung monopoli raksasa-raksa besar E-Commerce yang semakin menggurita. Insya Allah.



 http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,52663-lang,id-c,kolom-t,Jual+Beli+Online+bagi+Muslim+Indonesia-.phpx
Unknown
Rabu, 12 Maret 2014

10 GODAAN SYETAN DALAM SHALAT


Bismillahirrohmanirrohiim

1. WAS-WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIRATUL IHRAM

Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar”, ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.

Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata: “Termasuk tipu daya syetanyang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.

2. TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHOLAT

Sahabat Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancau”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

3. LUPA JUMLAH ROKA’AT YANG TELAH DIKERJAKAN

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam telah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. HADIRNYA PIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata: “Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat” (HR Bukhari)

5. TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SOLAT

Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk,yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya”.

Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal mengerjakan solat, asal selesai, sudah!!!. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah.

Pada zaman Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda kepadanya: “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu” (HR Bukhari dan Muslim)

6. MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU

Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat. “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari syetan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”. Orang tersebut bertanya: “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

7. MENENGOK KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHOLAT

Dengan sadar atau tidak, seseorang yang sedang sholat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syetan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

8. MENGUAP DAN MENGANTUK

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Menguap ketika sholat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin” (HR Thabrani).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya” (HR Bukhari dan Muslim)

9. BERSIN BERULANG KALI SAAT SHOLAT

Syetan ingin mengganggu kekhusyukkan sholat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud: “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syetan” (Riwayat Thabrani).

Ibnu Hajar menguraikan pernyataan Ibnu Mas’ud radhiyallaah ‘anhu, “Bersin yang tidak disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala adalah yang terjadi dalam sholat, sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala. Hal itu tidak lain karena syetan memang ingin mengganggu sholat seseorang dengan berbagai cara”.

10. TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (HR Muslim).

Berbahagialah orang-orang muslim yang selama ini terbebas dari berbagai macam gangguan syetan dalam solat. Semoga kita semua dibebaskan oleh Allah Subhaanahu wa ta’aala dari gangguan-gangguan tersebut. Dan bagi yang merasakan gangguan tersebut, sebagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan godaan syetan yang terkutuk.

Wallahu a`lam
Unknown
Jumat, 28 Februari 2014

As-Suhrawadi- Sufi Cahaya Allah yang dipancung


Bismillahirrohmanirrohiim

Ia salah sorang sufi besar yang suka mengembara untuk berburu ilmu dan kebenaran. Dialah pencetus faham Isyraq “Kerinduan kepada Allah”
Di jagat tasawuf, dikenal sebuah paham yang disebut isyraq. Paham ini meyakini, Allah adalah nurus samawati wal ard (cahaya langit dan bumi), sebagaimana disebut dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 35. Dari nur Allah itulah lahir cahaya-cahaya yang lain di alam semesta dan di jagat rohaniah. Paham ini juga dikenal sebagai paham iluminatif (pencerah), dan terpengaruh oleh paham-paham filsafat. Karena itu, pakar tasawuf Prof. Dr. Hamka menyebutnya sebagai filsafat isyraq.
Adalah As-Suhrawardi, filsuf besar yang pertama kali mencetuskan paham isyraq. Ada tiga sufi yang namanya mirip: As-Suhrawardi, Abu An-Najib As-Suhrawardi, dan Abu Hafs Syihabuddin As-Suhrawardi Al-Baghdadi. Yang terakhir ini adalah pengarang kitab Awarif al-Maarif.
As-Suhrawardi, yang nama aslinya Abul Futuh Y`hya bin Habsyi bin Amrak, lahir di Suhrawand, Zanda, Persia Utara, pada 549 H/1129 M. Seperti halnya Al-Hallaj, ia juga dibunuh oleh penguasa. Itu sebabnya ia dijuluki Al-Maqtul (Yang Terbunuh).
Suhrawardi lahir di lingkungan keluarga yang taat beribadah. Seperti hainya sufi atau ulama besar lainnya, sejak kecil ia juga belajar dasar-dasar ilmu agama, seperti Al-Quran dan fikih. Juga, seperti sufi yang lain, catatan perjalanan hidupnya sangat sedikit diketahui orang. Menurut pengamat sufi, Mehdi Amin-razafi, Suhrawardi hidup di suatu zaman ketika muncul kebutuhan untuk menyatukan kembali ilmu pengetahuan Islam dengan memadukan berbagai mazhab. Di tengah perdebatan intelektual itulah muncul pemikiran Suhrawardi tentang isyraq, yang antara lain meyakini bahwa wacana fflosofis merupakan bagian dari perjalanan spiritual seseorang.

Dalam buku Tokoh-tokoh Sufi; Tauladan dan Kehidupan yang Saleh, Prof. Dr. H. Ahmadi Isa MA menulis, Suhrawardi terkenal sebagai pengembara yang gandrung menuntut ilmu, la berguru kepada sejumlah ulama dan pakar dalam berbagai ilmu pengetahuan. Di Marga, Azerbaijan, Asia Tengah, ia belajar fikih dan filsafat kepada Syekh Majduddin Al-Jilli, seorang fukaha yang termasyhur kala itu. Di Isfahan, Iran, ia belajar mantik (logika) kepada Ibn Sahlan As-Sawi, pengarang kitab Al-Basair an-Nasiriyah. Selain itu ia juga tercatat belajar filsafat India, Persia, dan Yunani. Menurut seorang pengikutnya, pengetahuan Suhrawardi sangat daiam, dan sangat menguasai ilmu hikmah alias filsafat dan fikih. la juga sangat fasih dalam hal ungkapan.
As-Suhrawardi memulaiis perjalanan suflstis sejak bergabung dengan para sufi dalam kehidupan asketisnya. Beberapa tahun bergelut dengan ajaran-ajaran sufi, setelah itu ia mengembara, mengunjungi sejumlah ulama dan pakar di Aleppo, Damaskus, Anatholia, sampai ke Azerbaijan. Terakhir ia melakukan j perjalanan ke Halb, belajar tasawuf kepada sufi besar Asy-Syafir iftikharuddin.

Suhrawardi juga termasuk sufi besar yang produktif membukukan pikiran-pikirannya. Karya-karyanya yang dianggap monumental, antara lain, Hikmah ai-lsyraq, Al-Muqawamat, dan Al-Mutaribal Salah satu kitab yang banyak diperbincangkan ialah Hikmah ai-lsyraq, memuat berbagai pandangannya perihal filsafat isyraq atau iluminatif. Karya-karyanya yang lain, rata-rata dalam sebuah kitab yang tipis, Hayakil an-Nur, Alwah wa Imadiyyah, Partaw Nama, Fit I'tikad al-Hukama, Ah Lahamat, Bustan al-Qulub - sebagian besarj dituiis dalam bahasa Arab, sementara karya-karyanya dalam bahasa Persia banyak dipuji sebagai karya sastra yang indah. Karya-karyanya yang lain, di antaranya, Aqli Surkh, Awazi ParJabrail, Al-Qissah al-Ghurbah ah Gharbiyyah, Lugati Muran, Risalah fil Hallah all'Tufuliyyah, Ruzi ba Jamaah Sufiyan, Safir



Kenikmatan Duniawi

Ada pula karya Suhrawadi, risalah yang bersifat filosofis berupa terjemahan karya ibnu sina berjudul risalah Tayr, dan komentar dan komentar mengenai karya Ibnu Sina daiam bahasa Persia, Isyarat wa Tanbihat. Juga ada sebuah risalah berjudul Risalah fi Haqiqah al-'lsyq, didasarkan pada karya Ibnu Sina berjudul Risalah fil 'Isyq. Ada juga karyanya yang memuat doa, zikir, wirid, berjudul Al-Waridat wa Taqdisat, Banyak pandangan Suhrawardi diikuti para sufi, misalnya ucapannya yang terkenal, "Semua yang menyenangkan Anda, seperti hak milik, perabotan, kenikmatan duniawi, dan hal-hal yang serupa itu, lemparkanlah. Jika resep ini Anda ikuti, penglihatan Anda akan tercerahkan." Pandangan lain yang juga terkenal, "Ketika mata batin terbuka, mata zahir harus ditutup. Bibir harus dikunci, dan indra-indra lahir harus dibungkam. Indra batin hendaknya mulai berfungsi, sehingga jika ia toencapai sesuatu, melakukannya dengan jasad batin. Jika mendengar, dia mendengar dengan telinga batin." Salah satu peritiwa yang tidak bias dipisahkan dari kehidupan Suhrawardi ialah saat kematiannya. la meninggal di tiang gantungan, dalam sebuah upacara pengadillan yang digelar Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, dan Dinasti Bani Saljuk -gara-gara ajarannya dianggap sesat. Di tengah kemasyhurannya sebagai salah seorang ulama tasawuf dan cendekiawan, pendapat-pendapatnya memang sering memancing kontroversi. Seperti pandangan-pandangan Al-Halla] mau-un Junaid Al-Bagdadi, pendapat-pendapat Suhrawardi sering dianggap menyimpang sehingga memicu polemik berkepanjangan.
Sebelum diadili, ia dipanggil oleh Pangeran Zahir bin Salahuddin Al-Ayyubi untuk mempertanggungjawabkan ajarannya dalam forum debat terbuka yang dihadiri para teolog dan fukaha. Dalam debat itu, Suhrawardi berhasil mempertahankan argumentasinya, sehingga Pangeran Zahir pun memaafkannya, bahkan belakangan bersahabat dengannya. Tapi, akibatnya, hat itu memancing dengki dan iri.

Maka berseliweranlah fitnah dan hasutan ke alamat Suhrawardi. Bahkan ada yang sempat mengirim surat kepada Sultan Shalahuddin, yang memperingatkan perihal "kesesatan" ajaran Suhrawardi. Celakanya, sang Sultan malah memerintahkan Pangeran Zahir, putranya, agar menghukum Suhra¬wardi. Zahir segera menggelar sidang, membicarakan hukuman bagi sang sufi. Keputusan pun jatuh: Suhrawardi dijatuhi hukum pancung. Itu terjadi pada 587 H/1167 M, ketika Suhrawardi berusia 38 tahun. Mungkin karena ia korban persekongkolan politik, makamnya pun tak diketahui.
Tapi, justru karena hukuman itu nama Suhrawardi melejit. Masyarakat menggelari-nya dengan sebutan al-Maqtul, (tokoh) "yang terbunuh". Suhrawardi memang telah di-bunuh. Jasadnya telah dibuang. Tapi pikiran-pikirannya yang cemerlang tetap hidup hingga kini, bahkan sepanjang zaman.

Sumber: Al-Kisah

Unknown Aqidah
Kamis, 27 Februari 2014

Apabila Lidah Telah Ringan Berdoa



Manakala kita telah dekat dengan Allah dan telah ramah denganNya, pasti
Allah - menurut kebiasaan - tidak akan menahan-nahan permintaan hambaNya. Bahkan Allah menggerakkan pada hambaNya supaya terus bermohon dan berdoakepadaNya. Bagaimanakah apabila Allah s.w.t. telah meringankan lidahhambaNya, dan bagaimanakah selanjutnya? Dalam hal ini yang mulia Imam Ibnu Athaillah Askandary telah memberikan kesimpulan dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut:

"Manakala Allah membukakan lidah anda dengan bermohon (kepadaNya), maka ketahuilah, sesungguhnya (Allah) berkehendak akan memperkenankan (permohonan) anda."

Penjelasan Kalam Hikmah ini adalah sebagai berikut:

I. Yang dimaksud dengan Allah membukakan lidah kita, artinya Dia meringankan lidah kita pada berdoa dan memohonkan sesuatu yang kita hendaki kepadaNya. Dengan ringan lidah kita berdoa dan memohonkan kepada Allah, berarti kita telah mulai mer`sakan dan telah mulai menghayati kefakiran kita kepadaNya. Apabila kita sudah merasakan dan menghayati bahwa kita betul-betul berhajat kepadaNya , oleh karena Dia yang sanggup menyampaikan hajat-hajat mahlukNya. Maka ketika itu kita tidak boleh tertinggal dari menyampaikan apa saja hajat kita kepada Allah, bermohon kepadaNya supaya hajat jita itu disampaikan olehNya dan supaya maksud kita diberkahi pula
olehNya.

II. Apabila hal di atas telah kita rasakan pada diri kita, berarti Allah memberikan kapada kita doa, yakni menghendaki supaya kita bermohon kepadaNya. Ketika itulah, maka apa yang kita mohonkan kepada Allah akan diperkenankan olehNya. Adakala Allah memperkenankan maksud yang kita tuju dan yang kita kehendaki, atau selain itu, yang menurut Allah itu lebih baik daripada sesuatu yang kita mohonkan kepadaNya. Adakala permohonan kita itu diperkenankan Allah dengan segera ataupun ditangguh; yakni ditangguhkan waktunya oleh Allah s.w.t. kepada waktu yang sesuai menurut ilmuNya.
Yang sudah terang, bahwa kita berdoa dan bermohon kepada Allah s.w.t. adalah dengan kehendakNya. Buktinya bahwa Allah meringankan lidah kita untuk berdoa kepadaNYa. Dan ini pasti dibarengi dengan perasaan dan pengakuan yang sempurna bahwa kita sangat berhajat kepada Allah. Sebab segala sesuatu tidak akan berhasil jika tidak dengan seizin dan kehendakNya.

Apabila demikian keadaan permohonan kita kepada Allah, maka Allah memperkenankan doa kita sesuai dengan janjiNya, lebih-lebih apabila kita berdoa itu di waktu-waktu yang mustajab, di mana hati kita tidak lupa dan lalai kepadaNya. Yakni waktu mustajab menurut lahiriah, dan mustajab puladisebabkan dibarengi oleh keadaan kita tidak lupa kepadaNya.


III. Perlu diketahui bahwa gambaran kecintaan Allah kepada hambaNya, yang ada hubungannya dengan Allah, memperkenankan maksud dan permohonannya, adalah jauh berbeda antara hamba Allah biasa dengan hmba Allah yang telah diangkat martabatnya oleh Allah sebagai WaliNya dan orang yang begitu dekat denganNya. Misalnya saja, bagaimana Allah dengan WaliNya, dapat kita lihat dari Hadis Anas bin Malik r.a. yang dalam bahasa Indonesianya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Apabila Allah telah mencintai hambaNya, maka Allah turunkan bala keatas hambaNya itu dan Allah ikatkan balaNya atas hamba tersebut. Apabila hamba itu berdoa, maka para malaikat berkata: Wahai Tuhanku, itu hambaMu si fulan, sampaikanlah hajatnya. Allah menjawab: Jangan campur tangan pada hambaKu itu. Karena sesungguhnya Aku cinta dan sayang mendengarkan suaranya berdoa dan bermunajat. Apabila si hamba berkata: Wahai Tuhanku! Maka Allah menjawab: Selamat wahai hambaKu dan bahagialah engkau. Tidak kamu seru sesuatu kepadaKu melainkan Aku
perkenankan buatmu. Dan tidak Engkau mohon sesuatu padaKu, melainkan Aku berikan dan Aku perkenankan buatmu. Ada kala Aku segerakan kepadamu apa yang kamu pinta. Ada kala Aku simpan disisiku sesuatu yang lebih baik buatmu. Dan ada kala Aku hindarkan bala darimu dengan doa tersebut, yaitu (dihindarkan)dari cubaan dan bala yang lebih besar dari yang tersebut."

Hadis ini merupakan suatu pengetahuan bagi kita bahwa demikianlah kehendak Allah dalam menanggapi doa para WaliNya. Tentu bagi hamba Allah yang belum sampai ke tingkat yang demikian, menggambarkan bahwa demi kita berdoa kepada Allah, maka terus saja doa kita itu akan diperkenankan olehNya. Perasaan ini mungkin saja boleh terjadi seperti itu. Tetapi berlainan dengan hamba-hambaNya yang saleh atau Wali-waliNya. Sebab kadang-kadang Allah memperlambatkan pada memperkenankan doa mereka, karena Allah sangat sayang dan cinta mendengar suara doa yang selalu diucapkan oleh hambaNya itu kepadaNya.

Yang sudah pasti, tidak ada doa hambaNya yang saleh yang tidak diperkenankan
olehNya. Bahkan Insya Allah pasti diperkenankanNya. Cuma apakah doa itu sesuai dengan apa yang dimohonkan hambaNya itu atau tidak. Apakah cepat diperkenankanNya atau tidak. Dan apakah diperkenakanNya didunia atau disimpan olehNya dengan jalan (sebagai gantinya) dijauhkannya bala dan petaka dari hambaNya, baik di dunia atau di akhirat. Allahlah yang Maha Mengetahui dan yang Maha Kuasa.

Kesimpulan:

Berdoa kepada Allah tidak sunyi dari salah satu dua gambaran. Ada kala berdoa kepada Allah dalam keadaan biasa, bukan karena gugahan hati dan dorongan ilham yang mendesak kita berdoa. Doa yang begini diperkenankan juga oleh Allah, tetapi belum dapat dipastikan, sebab tekanan kita berdoa belum sampai pada tingkat penghayatan keyakinan perasaan kefakiran kita kepada Allah s.w.t.

Ada kala berdoa kepada Allah memeang karena hobbi kita, hati kita menggugah untuk berdoa kepadaNya. Jadi apabila berdoa kdpada Allah dengan tekanan demikian, maka ketahuilah bahwa Allah yang Maha Pemurah tidak akan melewati dan membiarkan doa kita begitu saja tanpa diperkenankan olehNya. Tetapi yakinlah bahwa nilai doa kita sama seperti nilai doa hamba-hambaNya yang sedang dalam keadaan darurat atau dalah kebutuhan yang sangat di mana tidak ada jalan lain selain hanya kepada Allah. Dengan penuh perasaan lahir batin, kontak ingatannya hanya kepada Allah, di samping khusyuk dan tawadhuknya kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Inilah yang
dimaksud dengan syair Tauhid dan Tasawuf:

"Jikalau Engkau (ya Allah) tidak mahu memberikan permohonan yang aku harapkan,
Dari kelimpahan kemurahanMu, niscaya Engkau (ya Allah) tidak akan mengilhamkan padaku memohon permohonan."

Maksudnya, karena Allah telah mengilhamkan pada kita buat berdoa dan bermohon kepadaNya, maka tentu Allah dengan limpahan kurniaNya akan memperkenankan doa permohonan kita. Tetapi jika Allah tidak berkehendak memperkenankannya, maka tentu Dia tidak mengilhamkan kita untuk berdoa dan bermohon kepadaNya.

Alangkah indahnya syair ini. Alangkah mendalamnya perasaan keindahan yang terkandung di dalamnya. Perasaan keindahan kehampiran lahir dan batin antara manusia sebagai hambaNya dengan Allah s.w.t. sebagai Pencipta alam semesta dan yang bersifat dengan Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Penyayang.

Amin.

Unknown Aqidah
Rabu, 26 Februari 2014

FLASDISK MENJADI RAM



Kali ini sy akan berbagi cara merubah flasdisk sebagai RAM. Random Acces Memory adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori, juga merupakan salah satu jenis memory internal yang menentukan kemampuan sebuah komputer. Memory internal (Internal Memory) bisa disebut juga memory utama (main memory) dan memory primer (primary memory). Komponen ini berfungsi sebagai pengingat.

Jadi semakin besar RAM maka makin Oke PC kita, tapi juga harus ditunjang sama hardware yang lain, percuma kita punya RAM 4GB tapi processornya P2, sama aja.

Untuk menambah RAM ini saya punya suatu cara untuk menambah RAM kita dengan FLASHDISK, yaitu memakai software yang namanya eBoostr_PRO_v3.0_Build_491.

Download Softwarenya : Sofware RAM

EboostrEboostr merupakan pengembangan dari ReadyBoost dan SuperFetch yang ada di Windows Vista. Software ini dibuat untuk bisa meningkatkan kapasitas memory RAM pada windows XP. Software ini dilengkapi dengan fitur smart caching agar aplikasi dan file dapat bekerja lebih maksimal. Eboostr support dengan perangkat USB dan Non Removable Media Device seperti (CF, SD/SDHC, MMC, DLL) serta dapat menggunakan memory harddisk yang kosong untuk dialokasikan sebagai cache.

Software Eboostr ini dapat mempercepat kinerja PC dengan bantuan Flashdisk. Cara kerjanya ruang kapasitas flashdisk dialokasikan untuk meningkatkan cache memori system sehingga kinerja PC jadi lebih cepat, semakin besar kapasitas flashdisk semakin bagus, mungkin ini bisa dijadikan alternatif untuk menambah memori karena harga flashdisk lebih murah dari RAM. Gunakan hingga empat perangkat flashdisk untuk mempercepat kinerja PC. Software ini dapat menambah kecepatan ke PC tanpa harus upgrade hardware.

Namun Perangkat USB hanya bisa berjalan cepat jika port USB pada komputer sudah verdi 2.0, kalo belum speednya lambat dan kecepatan prosesnya juga berkurang. Untuk penambahan perangkat USB bisa ditambah hingga 4 perangkat yang bisa dipakai untuk ruang cache sekaligus. Ukuran cache pada setiap perangkat bisa mencapai maksimal 4 GB, kalo memakai NTFS ukurannya tidak terbatas.

Cara Memakai :


Exctract file EBoostr 3.0
Jalankan eboostr.exe [tunggu sampai proses instalasi selesai]
Setelah instalasi selesai, Restart Komputer anda.
Ebooster akan jalan secara otomatis.
Untuk membuat flashdisk menjadi memory RAM tancapkan flashdisk ke komputer.
Klik add.
Pilih flashdisk yang akan di jadika memory RAM.
Tentukan ukuran cache [kalau bisa jangan diubah - ubah].
Setelah itu klik “OK” dan tunggu. Proses akan berlangsung lama tergantung berapa besar cache yang digunakan.
Setelah selesai akan ada konfirmasi, lalu Klik OK.


Bagi anda pemakai Windows Vista, anda tidak perlu repot – repot download software ini. Anda Tinggal Pakai ReadyBoost. Caranya: Klik kanan FlashDisk, klik properties => Klik tab ReadyBoost. Tinggal anda atur sendiri sesuai keinginan anda.


Jika ingin shut down komputer, harap eject terlebih dahulu. Agar tidak terjadi error.
Selamat mencoba....



Unknown Tutorial

MERUBAH KAPASITAS FLASDISK 2 GB MENJADI 4 GB


Menambah Kapasitas Flashdisk 2Gb Menjadi 4Gb

Emang bisa eah??? Bisa donk...
Aseek kan coba sobat bayangin Flashdisk 2Gb menjadi 4Gb

Langsung Aja Kita  Ke TKP aja OK...

Klik aja link di bawah lalu download paswordnya : C3
Penambah kapasitas

Cara Insstal:
1.Download Software nya dahulu
2.Extract
3.Cari Drive Increaser .bat
4.Buka Drive Increaser .bat
5.Akan muncul Dos
6.Masukkan nama Flashdisk sobat
Contoh:TOSHIBA
7.Masukkan Type Flashdisk sobat
Contoh:G
8. Masukkan lagi Type Flashdisk sobat
9.Tunggu hingga proses selesai
10.Eject Flashdisk sobat
11.Lihat Hasilnya
WORK100&
Selamat mencoba

Unknown Tutorial
Minggu, 23 Februari 2014

PESAN TERAKHIR KHALIFAH UMAR BIN KHATAB RA


Bismillahirrohmanirrohiim

PESAN TERAKHIR 
KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB (581-644 M)
PADA SAAT DETIK-DETIK KEWAFATANNYA

Siapa pun dari kalian yang menggantikanku,

1-Ia harus takut pada Allah dan tidak mengutamakan kepentingan golongannya di atas kaum Muslimin.

2-Kutegaskan padanya agar memperhatikan Kaum Muhajirin dan menghargai derajat mereka sebagai pemeluk Islam terdahulu.

3-Kutegaskan agar ia memperlakukan Kaum Anshor dengan baik serta menghargai mereka yang melakukan kebaikan dan belajar dari masa lalunya, merekalah yang membuat jumlah kita jadi banyak dan membawa kemenangan bagi kita.

4-Kuminta padanya untuk memperlakukan penduduk gurun pasir dengan baik karena mereka adalah akar Bangsa Arab yang juga mempengaruhi Islam.

5-Kutegaskan agar memperlakukan Non Muslim yang membayar 'dhimmah' dengan baik.

6-Ia harus memerangi mereka yang melampaui batas.

7-Ia tak boleh memaksakan sesuatu yang di luar batas kemampuan mereka.

8-Aku mohon pada kalian semua 
agar memohonkan ampun bagi kaum Muslimin.

9-Perlakukan para orang tua dengan penuh hormat  dan menyayangi kepada yang muda serta menghormati kaum cendekiawan.

10-Jangan memukul orang lain hingga mempermalukan mereka.

11-Jangan berebut harta pampasan perang karena akan memicu perpecahan.

12-Jangan biarkan kekayaan hanya berputar di kalangan orang kaya.

13-Jangan membanting pintu terhadap orang yang datang  karena ini akan memberi kesan: yang kuat menindas yang lemah.

Itu adalah pesan-pesanku kepada penggantiku,

Maafkanlah aku.

(*semoga kita dapat mengambil hikmah, khususnya para pemimpin kita saat ini dan dimasa mendatang)

Wallahu a`lam
Unknown Aqidah
Rabu, 19 Februari 2014

Rambut Gondrong dan Dinamika Perlawanannya



Bismillahirrohmanirrohiim

Ada banyak orang yang beranggapan, mereka yang memelihara rambut gondrong sebagai tipikal manusia yang tak mau diatur, bebal, dan sering sekali disebut (maaf!) tidak mengenal sopan santun. Tidak mengherankan, dalam film-film borjuis para penjahat digambarkan dengan rambut gondrong, memakai kacamata hitam, dan bertatto.

Namun, jika ditilik secara historis, seluruh argumen di atas akan segera berguguran. Sebagai missal, meminjam sejarawan Anthony Reid, rambut gondrong sangat melekat dalam tradisi masyarakat Asia Tenggara, termasuk nusantara saat itu, sebagai perlambang atau simbol kekuatan dan kewibawaan seseorang.

Dalam masyarakat Indonesia, setelah masuknya pengaruh islam dan barat, rambut mulai menjadi penanda seksualitas seseorang; laki-laki identik dengan rambut pendek dan rapi, sedangkan perempuan berambut panjang. Pemotongan rambut juga semakin dikaitkan dengan persoalan agama, sesuatu yang membedakan dengan tradisi leluhur masyarakat setempat yang dianggap belum beragama.

Selain peci dan pakaian rapi sebagai simbol aktivis pergerakan, rambut gondrong pun pernah menjadi identitas para pemuda dalam perjuangan revolusi Indonesia. Mulai dari jaman Jepang hingga masa-masa revolusi fisik, para pemuda pejuang semakin identik rambut gondrong dan seragam militer.

Oleh orang-orang Belanda, yang sudah terbiasa dengan rambut pendek dan disisir rapi seperti umumnya penampilan orang Eropa saat itu, para pemuda pejuang ini dilabeli cap “ekstremis”. Saat itu, terutama dari para pemuda dan bekas “jago” yang merasa terpanggil oleh revolusi, para pejuang semakin akrab dengan rambut panjang terurai, berseragam militer, dan sebuah pistol yang tersemat di pinggang.

Salah satu saksi hidup dan pelaku sejarah saat itu, Francisca C. Fanggidaej punya penggambaran sangat menarik soal itu. “Kota Yogya mendidih dari semangat dan tekad juang pemuda. Pekik dan salam MERDEKA memenuhi ruang udara kota. Jalan-jalan dikuasai pemuda: kebanyakan berambut gondrong, mereka bersenjatakan pestol, senapang, brengun sampai kelewang panjang Jepang, dan sudah tentu bambu-runcing. Kepala mereka mereka ikat dengan kain merah …. Yah, semangat juang, rasa romantisme dan kecenderungan kaum muda untuk berlagak dan bergaya bercampur dengan sikap serius dan tenang dengan tekad pantang mundur yang terpancar dari mata dan wajah mereka,” demikian ditulis Francisca Fanggidaej.

Ali Sastroamidjojo (1974:198) dalam otobiografinya menggambarkan pemuda yang berambut gondrong dengan gayanya yang urakan sebagai kekuatan revolusi di Yogyakarta pada awal tahun 1946.

Walaupun pernah menjadi simbol dari pemuda revolusioner, tetapi Soekarno pernah dibuat “kesel” dengan gaya rambut gondrong ini, terutama saat perjuangan melawan kebudayaan imperialis sedang memuncak. Karena rambut gondrong semakin identik dengan “lifestyle” pemuda-pemuda barat, maka Soekarno pun pernah memberi cap kepada mereka sebagai “kontra-revolusioner”.

Setelah memasuki era rejim Soeharto, rambut gondrong semakin ditindas dan divonis sebagai gaya yang bertentangan dengan kepribadian bangsa. Pangkopkamtib Jenderal Sumitro telah berkata, bahwa rambut gondrong membuat pemuda onverschillig, acuh tak acuh. Alhasil, sebagai pelaksanaan petuah dari petinggi militer, gerakan anti-gondrong pun mulai dikampanyekan di segala lini kehidupan.

Di sejumlah perguruan tinggi, para pimpinan Universitas sudah menyarankan mahasiswanya untuk tidak gondrong, dan kalau tetap memilih gaya tersebut, mereka dipersilahkan memilih pindah ke kampus lain yang menerima gondrong. Di Sumatera Utara, oleh gubernur saat itu, Marah Halim, telah dibentuk “”Badan Koordinator Pemberantasan Rambut Gondrong”—disingkat BAKORPRAGON, yang tugasnya adalah melakukan operasi dan menangkap mereka yang berambut gondrong.

Karena lama-kelamaan gerakan anti-gondrong ini semakin pukul rata, maka para seniman pun terkena getahnya, misalnya Sophan Sophiaan, Broery Marantika, Trio Bimbo, W.S. Rendra, Umar Kayam Affandi, Achmad Akbar, Remmy Silado, Ireng, Taufiq Ismail, dan lain sebagainya.

Di gerakan mahasiswa, yang semakin “kesal” dengan sikap Soeharto dalam membabat korupsi, rambut gondrong telah dijadikan sebagai salah satu bentuk perlawanan. Ketika pemerintah melakukan razia anti-gondrong, berbagai elemen gerakan mahasiswa di Bandung menggelar razia anti-orang gendut, sebuah bentuk ekspresi kekecewaan terhadap maraknya pejabat yang korup.

Salah satu peristiwa yang memicu perlawanan terbuka mahasiswa versus militer adalah terbunuhnya Rene Louis Conrad, mahasiswa elektro di ITB, tewas dibunuh secara mengenaskan akibat dikeroyok oleh taruna Akpol. Sesaat sebelum pengeroyokan, mahasiswa ITB melakukan pertandingan persahabatan dengan taruna Akpol, namun berakhir dengan tawuran massal karena ledek-ledekan kedua pihak.

Mahasiswa dan pelajar se-Bandung mengecam peristiwa terbunuhnya Rene Conrad. Sebagai bentuk solidaritas terhadap Rene dan mahasiswa ITB, sedikitnya 50.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi mengecam kejadian itu.

Walaupun dapat dikatakan bahwa rambut gondrong sangat dipengaruhi oleh gerakan hippies dan perkembangan musik Rock saat itu, namun kita juga harus melihat faktor ekonomi dan korupsi sangat berpengaruh besar dalam memicu keresahan mahasiswa saat itu. Boleh dikatakan, bahwa “pilihan rambut gondrong telah menandai perpisahan antara gerakan mahasiswa dan orde baru/militer.”

Begitulah, hingga gerakan mahasiswa tahun 1998 yang berhasil menjatuhkan Soeharto, aktivis mahasiswa banyak sekali yang berambut gondrong. Ketika saya menginjakkan kaki pertama kali di Universitas, aksi protes di depan kampus dipimpin dan diramaikan oleh mahasiswa berambut gondrong.

Sekarang ini, seiring dengan menyusutnya gerakan mahasiswa di berbagai kampus dan pengaruh kuat “lifestyle” baru dari luar, mahasiswa berambut gondrong mulai berkurang pula. Kalaupun ada yang masih berambut panjang, tapi bukan lagi “gaya gondrong” ala mahasiswa tahun 1980-1990-an.

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa mahasiswa yang bangkit melawan dan menjadi aktivis harus berambut gondrong, tidak harus dan tidak perlu begitu. Kalau kita melihat dari gambaran historisnya, rambut “gondrong” telah menjadi gaya yang dimusuhi penguasa dan diasosiasikan dengan “penentang” atau kegiatan subversif. Tidak mengherankan pula, sebagian aktivis mahasiswa telah memilih “berambut gondrong”sebagai pilihan untuk menunjukkan perlawanan dan kritik.

Dari uraian di atas, baik secara historis maupun secara sosial, “gaya rambut” puya dimensi yang sangat luas, tidak sekedar “mahkota” di kepala. Tidak hanya gondrong, tapi ada banyak gaya lain untuk menunjukkan identitasi atau bahkan perlawanan, misalnya gaya rambut “Mohawk” yang menjadi identitas perlawanan punk hari ini, diambil dari kisah perjuangan kaum Indian. “rambut tidak sekedar mahkota anda, tapi boleh jadi menjelaskan pendirian politik anda.”

Penulis adalah anggota Redaksi Berdikari Online dan Staff Kajian dan Bacaan KPP-PRD.

Sumber:
1. F.C. Fanggidaej, Sekelumit Pengalaman Pada Masa Revolusi Agustus 1945-194, PPI Belanda.
2. –; Peristiwa Rene Conrad-Mahasisw ITB Tahun 1970, http://hanyaadadiindonesiasaja.blogs...asisw-itb.html
3. Aria Wiratma Yudhistira, Rambut Dan Sejarah Indonesia, terbitan KUNCI edisi 16 April 2007

Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com
Unknown Aqidah
Selasa, 18 Februari 2014

MENGAPA HEWAN HARUS DI SEMBELIH?


Bismillahirrohmanirrohiim

Mengapa Hewan Harus Disembelih? Ini Penjelasan Yusuf Qardhawi dan Hasil Penelitian EEG-ECG

EEG - ilustrasi penelitian penyembelihan hewan
Islam mensyariatkan binatang ternak seperti sapi, kambing, dan unta harus disembelih agar halal dikonsumsi. Sementara akhir-akhir ini, beberapa negara Eropa termasuk Denmark melarang penyembelihan tanpa dibius, dengan alasan agar tidak menyakiti hewan.

Mengapa Islam mensyariatkan penyembelihan, bukan cara lain seperti mencekik, menembak atau membiusnya terlebih dahulu? Berikut hikmahnya menurut Syaikh DR Yusuf Qardhawi dan penelitian Hannover University dengan menggunakan Electro-Encephalograph (EEG) dan Electro Cardiograph (ECG):

Rahasia Penyembelihan dan Hikmahnya

Syaikh DR Yusuf Qardhawi dalam buku Halal dan Haram dalam Islam menjelaskan rahasia penyembelihan dan hikmahnya sebagai berikut:

Rahasia penyembelihan ini, menurut yang kami ketahui, adalah untuk melepaskan nyawa binatang dengan jalan yang paling cepat dan mudah, sehingga meringankan dan tidak menyakiti. Untuk itu maka disyaratkan alat yang dipakai harus tajam supaya lebih cepat.

Di samping itu dipersyaratkan juga, bahwa penyembelihan itu harus dilakukan pada leher, karena leher merupakan tempat yang lebih dekat untuk memisahkan kehidupan dengan mudah.

Rasulullah melarang menyembelih binatang dengan gigi dan kuku, karena penyembelihan semacam itu menyakiti binatang. Pada umumnya alat-alat tersebut hanya bersifat mencekik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menajamkan pisau dan memudahkan penyembelihan. Beliau bersabda:

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
"Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Oleh karena itu jika kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya. Apabila kamu menyembelih maka perbaikilah cara menyembelihnya; tajamkanlah pisaunya serta mudahkanlah sembelihannya." (HR. Muslim)

Di antara tindakan yang baik adalah seperti apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, bahwa Rasulullah memerintahkan menajamkan pisau dan tidak memperlihatkan proses penyembelihan kepada binatang-binatang lainnya yang akan disembelih. Beliau bersabda:

إِذَا ذَبَحَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجْهِزْ
"Apabila salah seorang di antara kamu menyembelih, lakukanlah dengan cepat." (HR. Ibnu Majah)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa ada seorang laki-laki membaringkan seekor kambing sambil mengasah pisaunya, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أتريد أن تميتها موتات هلا حددت شفرتك قبل أن تضجعها
"Apakah engkau akan mematikannya beberapa kali? Mengapa tidak engkau asah pisaumu itu sebelum binatang tersebut engkau baringkan?" (HR. Hakim)

Umar Ibnul Khattab pernah juga melihat seorang laki-laki yang mengikat kaki seekor kambing dan diseretnya untuk disembelih, maka ia memperingatkan: “Celaka engkau! Giringlah dia kepada kematian dengan suatu cara yang baik.' (HR. Abdurrazzaq).

Hasil Penelitian dengan EEG-ECG

Situs resmi Universitas Airlangga, unair.ac.id, melansir hasil penelitian Hannover University dengan judul Penyembelihan Sapi dengan Stunning vs non Stunning sebagai berikut:

Disebutkan dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman, yaitu Prof Dr Schultz dan koleganya Dr Hazim memimpin penelitian mengenai manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syariat Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih.

Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu.

Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan vena jugularis.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof Schultz dan Dr Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Penyembelihan menurut Syariat Islam
Hasil penelitian dengan menerapkan praktik penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama, pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua, pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga, setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: "No feeling of pain at all!" (tidak ada rasa sakit sama sekali).

Keempat, karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan dengan cara Dipingsankan
Pertama, segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan roboh. Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan tampaknya tanpa mengalami rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua, segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga, grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat, karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Hasil penelitian Prof Schultz dan Dr Hazim juga membuktikan pisau tajam yang mengiris leher ternyata tidaklah “menyentuh” saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi keterkejutan otot dan saraf saja yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras.

Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah... demikianlah hikmah dan rahasia mengapa Islam mensyariatkan penyembelihan hewan. Wallahu a’lam bish shawab.

Unknown Aqidah
Minggu, 16 Februari 2014

MUTIARA MOTIVASI ISLAMI


Bismillahirrohmanirrohiim

Percaya diri bukan sekedar dianggap hebat, namun memang sudah hebat sejak lahir. Hanya saja persepsi diri kita yang menghalangi kehebatan kita masing-masing. — Rahmat, motivasi-islami.com

“Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu.” — Ibnu Umar, Putra Umar bin Khattab

Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran sungai dan terombang-ambing.

Sementara orang yang proaktif seperti orang yang memiliki perahu atau speedboat yang kuat sehingga dia bisa bergerak kemana saja sesuai yang dia kehendaki tidak peduli kemana aliran sungai yang mengalir. — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Hanya orang bodoh yang membuang emas gara-gara tidak murni lagi. Emas itu tetap berharga meski kemurniannya 99%, bahkan 50%, bahkan hanya butiran emas pada tumpukan pasir.

Nila setitik, rusak susu sebelanga, tidak berlaku pada semua hal.

Artinya jangan membuang peluang berharga atau peluang kebaikan hanya karena ada masalah atau kekurangan. — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Saat ujian terus menempa
Saat seolah tidak ada yang mendukung
Saat seolah tidak ada yang membantu

itu mungkin teguran dari Allah,
agar kita sadar, bahwa hanya Allah tempat bergantung
agar kita ingat, hanya kepada Allah kita mohon pertolongan

Mohonlah pertolongan dengan shabar dan shalat — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Hati-hati …

Merasa sudah membaca, padahal belum
Merasa sudah berpikir, padahal belum

Tahukah Anda, bahwa fenomena ini terjadi justru di zaman informasi seperti saat ini. Manusia lebih emosional, ketimbang logis. Munculah konsep Marketing in Venus.

Saya tidak menuduh Anda seperti itu, namun ada baiknya kita meningkatkan kualitas diri, yaitu:
Lebih sabar dalam membaca, sehingga benar-benar paham.
Lebih jernih dalam berpikir, dengan logika dan ilmu yg memadai.

Saat Anda menguasai ini, percayalah Anda akan menjadi pribadi yang unggul. — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Jika Anda menemukan jalan buntu,
maka carilah jalan yang lain.
Percayalah, jalan itu ada.

Jika ada satu batasan menghalangi Anda,
jangan terhenti karena satu penghalang
sebab pintu menuju solusi dan tujuan itu masih banyak.

Tetap semangat sahabat … — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu dengan benar. — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil. — Rahmat, facebook.com/motivasi.islami

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. — (HR. Ahmad), Hadist

“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya, niscaya terputuslah rezeki daripadanya. — (HR. Al-Hakim dan ad-Dailami), Hadist

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. — (QS.2:277), Al Quran

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. — (QS.2:245), Al Quran

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. — (QS.2:216), Al Quran

Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. — (QS.2:212), Al Quran

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, — (QS.2:45), Al Quran

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. — (QS.16:18), Al Quran

Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. — (HR. Ad-Dailami), Hadist

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli — (HR. Abu Dawud dan Ahmad), Hadist

Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. — (HR. Bukhari)

Unknown Aqidah
Sabtu, 15 Februari 2014

KISAH WALI AGUNG YANG MENAKJUBKAN


Bismillahirrohmanirrohiim

Pada zaman Nabi Muhammad S.A.W, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan.Kulitnya kemerah-merahan. Dagunya menempel di dada kerana selalu melihat pada tempat sujudnya. Tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya. Ahli membaca al-Quran dan selalu menangis, pakaiannya hanya dua helai dan sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya digunakannya sebagai selendang. Tiada orang yang menghiraukan, tidak terkenal dalam kalangan manusia,namun sangat terkenal di antara penduduk langit.

Tatkala datangnya hari Kiamat, dan tatkala semua ahli ibadah diseru untuk memasuki Syurga, dia justeru dipanggil agar berhenti dahulu seketika dan disuruh memberi syafa'atnya.  Ternyata Allah memberi izin padanya untuk memberi syafa'at bagi sejumlah bilangan qabilah Robi'ah dan qabilah Mudhor, semua dimasukkan ke Syurga dan tiada seorang pun ketinggalan dengan izin-Nya.

Dia adalah 'Uwais al-Qarni' siapalah dia pada mata manusia...

Tidak banyak yang mengenalnya, apatah lagi mengambil tahu akan hidupnya. Banyak suara-suara yang mentertawakan dirinya, mengolok-olok dan mempermainkan hatinya.  Tidak kurang juga yang menuduhnya sebagai seorang yang membujuk, seorang pencuri serta berbagai macam umpatan demi umpatan, celaan demi celaan daripada manusia.

Suatu ketika, seorang fuqoha' negeri Kuffah, datang dan ingin duduk bersamanya. Orang itu memberinya dua helai pakaian sebagai hadiah. Namun, hadiah pakaian tadi tidak diterima lalu dikembalikan semula kepadanya. Uwais berkata:

"Aku khuatir, nanti orang akan menuduh aku, dari mana aku mendapatkan pakaian itu? Kalau tidak daripada membujuk pasti daripada mencuri."
Uwais telah lama menjadi yatim. Beliau tidak mempunyai sanak saudara, kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh tubuh badannya.

Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa.

Bagi menampung kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai pengembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup-cukup untuk menampung keperluan hariannya bersama ibunya. Apabila ada wang berlebihan, Uwais menggunakannya bagi membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan.  Kesibukannya sebagai pengembala dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya. Dia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam ketika seruan Nabi Muhammad S.A.W tiba ke negeri Yaman. Seruan Rasulullah telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya menarik hati Uwais. Apabila seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, kerana selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad S.A.W secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbaharui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais apabila melihat setiap tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah bertamu dan bertemu dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang dia sendiri belum berkesempatan.  Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih. Namun apakan daya, dia tidak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah. Lebih dia beratkan adalah ibunya yang sedang sakit dan perlu dirawat. Siapa yang akan merawat ibunya sepanjang ketiadaannya nanti?

Diceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah S.A.W mendapat cedera dan giginya patah kerana dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Khabar ini sampai ke pengetahuan Uwais.  Dia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada Rasulullah, sekalipun ia belum pernah melihatnya.

Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tidak terbendung dan hasrat untuk bertemu tidak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, "Bilakah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dengan dekat?"
Bukankah dia mempunyai ibu yang sangat memerlukan perhatian daripadanya dan tidak sanggup meninggalkan ibunya sendiri. Hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa Rasulullah.  Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya. Dia meluahkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan untuk pergi menziarahi Nabi S.A.W di Madinah.  Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau amat faham hati nurani anaknya, Uwais dan berkata,  "Pergilah wahai anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Apabila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang."  Dengan rasa gembira dia berkemas untuk berangkat. Dia tidak lupa untuk menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama mana dia pergi.

Sesudah siap segala persediaan, Uwais mencium sang ibu. Maka berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak lebih kurang empat ratus kilometer dari Yaman.  Medan yang begitu panas dilaluinya. Dia tidak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari. Semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi S.A.W yang selama ini dirinduinya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi S.A.W, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina 'Aisyah R.A sambil menjawab salam Uwais.  Segera sahaja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata baginda tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tidak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi S.A.W dari medan perang.  Bilakah beliau pulang? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman.
"Engkau harus lekas pulang."  Atas ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi S.A.W.  Dia akhirnya dengan terpaksa memohon untuk pulang semula kepada sayyidatina 'Aisyah R.A ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi S.A.W dan melangkah pulang dengan hati yang pilu.

Sepulangnya dari medan perang, Nabi S.A.W langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad S.A.W menjelaskan bahawa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit dan sangat terkenal di langit.  Mendengar perkataan baginda Rasulullah S.A.W, sayyidatina 'Aisyah R.A dan para sahabatnya terpegun.  Menurut sayyidatina 'Aisyah R.A memang benar ada yang mencari Nabi S.A.W dan segera pulang kembali ke Yaman, kerana ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.

Rasulullah S.A.W bersabda: "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya."

Sesudah itu Rasulullah S.A.W, memandang kepada sayyidina Ali K.W dan sayyidina Umar R.A dan bersabda:  "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi."

Tahun terus berjalan, dan tidak lama kemudian Nabi S.A.W wafat, hinggalah sampai waktu khalifah Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq R.A telah digantikan dengan Khalifah Umar R.A.  Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi S.A.W tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali K.W untuk mencarinya bersama.  Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, mereka berdua selalu bertanya tentang Uwais al-Qarni, apakah ia turut bersama mereka. Di antara kafilah-kafilah itu ada yang merasa hairan, apakah sebenarnya yang terjadi sampai ia dicari oleh beliau berdua.  Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qarni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah.  Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar R.A dan sayyidina Ali K.W mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka.  Rombongan itu mengatakan bahawa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawapan itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qarni.  Sesampainya di khemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar R.A dan sayyidina Ali K.W memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan solat. Setelah mengakhiri solatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabat tangan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untukmembuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais,sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi S.A.W.  Memang benar! Diapenghuni langit.

Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut,
"Siapakah nama saudara?"
"Abdullah." Jawab Uwais.

Mendengar jawapan itu, kedua sahabat pun tertawa dan mengatakan,
"Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?"

Uwais kemudian berkata "Nama saya Uwais al-Qarni."

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia.Itulah sebabnya, dia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan sayyidina Ali K.W. memohon agar Uwais berkenan mendoakan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah,
"Sayalah yang harus meminta doa daripada kalian."

Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata,
"Kami datang ke sini untuk mohon doa dan istighfar daripada anda."

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qarni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdoa dan membacakan istighfar.  Setelah itu Khalifah Umar R.A berjanji untuk menyumbangkan wang negara daripada Baitulmal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera sahaja Uwais menolak dengan halus dengan berkata,  "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi."

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam dan tidak terdengar beritanya.  Namun, ada seorang lelaki pernah bertemu dan dibantu oleh Uwais. Ketika itu kami berada di atas kapal menuju ke tanah Arab bersama para pedagang. Tanpa disangka-sangka angin taufan berhembus dengan kencang.  Akibatnya, hempasan ombak menghentam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya.

Lelaki itu keluar daripada kapal dan melakukan solat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.
"Wahai waliyullah, tolonglah kami!" 

Namun, lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,
"Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!"

Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata,
"Apa yang terjadi?"
"Tidakkah engkau melihat bahawa kapal dihembus angin dan dihentam ombak?" Tanya kami.

"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!" Katanya.

"Kami telah melakukannya."
"Keluarlah kalian daripada kapal dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiim!"
Kami pun keluar daripada kapal satu persatu dan berkumpul. Pada saat itu jumlah kami lima ratus lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami serta isinya tenggelam ke dasar laut.

Lalu orang itu berkata pada kami,
"Tidak apalah harta kalian menjadi korban, asalkan kalian semua selamat."
"Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan?" Tanya kami.

"Uwais al-Qorni." Jawabnya dengan singkat.

Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir."
"Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membahagi-bahagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" Tanyanya.

"Ya!" Jawab kami.

Orang itu pun melaksanakan solat dua rakaat di atas air, lalu berdoa. Setelah Uwais al-Qarni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membahagi-bahagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tiada satu pun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar khabar Uwais al-Qarni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebut untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafan, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafankannya.

Demikian juga ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke perkuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan,
"Ketika aku ikut menguruskan jenazahnya hingga aku pulang daripada menghantarkan jenazahnya, lalu aku ingin untuk kembali ke kubur tersebut untuk memberi tanda pada kuburnya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas di kuburnya."
(Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qarni pada masa pemerintahan sayyidina Umar R.A.)

Pemergian Uwais al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadihal-hal yang amat menghairankan. Sedemikian banyaknya orang yang tidak kenal datang untuk mengurus jenazah dan pengebumiannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang.

Sejak dia dimandikan hingga jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.

Mereka saling bertanya-tanya "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tidak memiliki apa-apa? Kerjanya hanyalah sebagai penggembala?"

"Namun, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenali. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya."

Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.

Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa Uwais al-Qarni.
"Dialah Uwais al-Qarni, tidak terkenal di bumi tapi sangat terkenal di langit."

- Artikel iluvislam.com


Unknown Aqidah